11.19.2008

Hi…. WE ARE BACK…….

Don't be jealous....sweety...

The children looks seriously.....

This is my picture......

This is my picture too....

My Baby Hui so eager...colouring the picture......

I like to do this..........


After long holiday…..almost two months….it’s so long time…. the children said…..we can do nothing. As you can see this blog never update anymore…….Why? cause I’m so busy to do more school’s activity at my Baby Hui’s school. And now we are back…………

Beside learning English, as usually the children’s activity at Sunday afternoon are colouring the picture…..they love it so much….really….look at them ! They are so eager….to do this Sunday Activity…..

4.28.2008

KELAS - KELAS DI FUN WITH ENGLISH












Waktu belajar di Fun With English hanya hari Sabtu dan Minggu. Hari Sabtu itupun hanya 1 kelas saja yang diajarkan oleh Mr. Sopian. Belajar mulai jam 15.00 – 16.00 WIB. Thanks a bunch to Mr. Sopian yang sudah mau bergabung dan membantu Fun With English.


Kelas Minggu ada beberapa kelas. Belajar mulai jam 08.00 – 09.00 pagi yang diajarkan oleh Mrs. Tri, waktu 1 jam itu memang tidak maksimal bagi Mrs. Tri, tetapi apa boleh buat, jam 10.00 pagi Mrs. Tri memang sudah harus terburu – buru berada di tempat kerjanya salah satu Klinik Kecantikan di Jakarta. Kelas Mrs.Tri ini jumlah muridnya mencapai 30 anak , memang sangat tidak ideal. Tetapi apa daya, banyak orang tua yang memaksa agar anaknya diijinkan ikut belajar. Mungkin karena jiwa sosial Mrs.Tri yang begitu tinggi, dia bisa mengatur anak – anak tersebut. Terlebih lagi Mrs. Tri memang sejak dulu sangat menyenangi Bahasa Inggris. Itulah mengapa Mrs. Tri tetap semangat mengajar anak – anak ini, padahal dia harus membagi waktunya untuk suami, anak, dan tempat kerjanya. Thousand thanks to Mrs. Tri yang sudah membantu dan bergabung di Fun With English.


Kemudian Jam 09.00 – 10.00, Jam 10.00 – 11.00, Jam 11.00 – 12.00 inilah kelas yang aku ajarkan setiap hari Minggu. Yang membuat aku tetap semangat mengajar mereka yaitu setiap pelajaran belum dimulai, mereka sudah berkumpul di Rumah Baca sambil membaca buku – buku cerita yang tersedia. Kadang gak tega juga jika aku harus pergi hari minggu dan meliburkan mereka. Jika hari Minggu aku ada kegiatan luar, jam belajar akan ku rubah menjadi hari Sabtu. Jadi anak – anak itu tetap berlajar bukan......?

Ketika aku sedang memberikan pelajaran Bahasa Inggris, kadang masih saja ada ibu – ibu dengan membawa anaknya yang ingin ikut belajar, hingga sampai memaksa dengan wajah yang amat memelas agar anaknya diijinkan ikut belajar. Kalau menghadapi hal ini, sudah pasti aku memohon maaf dan menolaknya. Karena kelas yang ideal belajar adalah 15 anak per kelasnya. Apabila dipaksakan, hasilnya akan tidak maksimal bagi pengajar dan sianak itu sendiri.

Mungkinkah...... ada diantara pembaca blog ini yang dapat membantu memberikan sedikit bantuan tenaga, ide dan saran dalam menangani masalah ini. Karena sekarang ini amatlah sulit mencari tenaga guru (volunteer) yang tanpa dibayar mau mengajari anak – anak ini.
Untuk hari Sabtu ada jam kosong yaitu jam 16.00 – 17.00 WIB bisa digunakan untuk belajar.
Memang diperlukan komitmen dan jiwa sosial yang tinggi jika kita akan bergabung dalam kegiatan sosial ini. Segala baik dan buruk setiap langkah yang akan kita ambil harus benar – benar kita pikirkan sebelum terjun langsung. Karena bukan tidak mungkin, kesalahan langkah yang kita ambil akan merusak segala tatanan yang sudah ada. Artinya jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain.

Tetapi percayalah.....Tuhan tidak pernah tidur.....Dia akan selalu tetap berada di hati kita untuk terus melapangkan hati jika kita mau berbagi................
Kenikmatan yang aku pernah rasakan terjadi.........ketika diri kita yang kecil ini sangat berarti bagi mereka yang memerlukan bantuan kita.

(It was happened, one day in my life………Thanks God……)

ONE DAY ON SUNDAY



Mrs….., yes Febri……
I can’t go home Mrs….. we both Mrs.
Me and Alan.
You can’t go home? Why?
I only have Rp.500,-
So….
I need the money.
What should I do?
I need the money for going home…..
Why do you told me…..
Because you’re my teacher….
Did your mother gave some money? Yes she did.
But my money only left Rp.500,-
I have bought Lollipop Ice.
My mother will be angry.
Glancing at them, then I smiled……Ok…..boys….
these…are Rp.2000,- for you both.
Now you can go home, be careful
Thank you Mrs….
You are welcome……bye….see you next Sunday.

(It was happened, one day on Sunday at Fun With English)

4.24.2008

TITIPAN SANG KHALIK

Setiap minggu mengajar dan mendengar keluh kesah, kenakalan, kecerobohan mereka.
Dan kadang bisa membuat kita kesal bahkan mengurut dada. But in teaching there's an art!
An Art in a life......oh yeah.. really..


Kadang kesal jika mereka tak mau menurut.....tapi kadang ku tersenyum melihat sikapku juga kadang egois terhadap mereka. Forgive me...baby...
-------------------------------------------------------------

“Jika kau melihat senyum naif mereka, kau akan tertawa.

Jika kau melihat tangisan naif mereka, kau akan berduka.

Jika kau melihat kemarahan naif mereka, kau akan tergoda.

Jika kau melihat munajat mereka pada Sang Pencipta,

kau tak akan tahan untuk berlari memeluk jiwa.........

menumpahkan segalanya,

walaupun dengan penuh derai air mata........

Sejuta makna sang buah hati, titipan sang Ilahi.

WHO'S DEVI?

IN MY PRAYING…..

Thanks God for……….
Gave me a beautiful life
Gave me a place to study and play
A place where I can do manythings
A place where I can read a lot of books
A place where I can share with my friends

Dear God…….
I need a place to hide away……..
When I wouldn’t say………………
A good place , of course If You don’t mind

Dear God…………
Let me alone in this place
Because I believe you......
In my praying…..

Devi read this poem at Launching Fun With English & Rumah Baca on December 23, 2007.

Devi is one of my student in Fun With English. She's beautiful girl. Her father came from French. Her mother one of my hubby friends. An Indonesian you know hah.... Devi can speak English well. She can read and write good English. Sometimes she told me about her life. Very complicated she said....why.....sometimes she cry...at me.... oh dear....if I can help you in many way......but....I don't understand baby....if I can....God.....


4.23.2008

PERESMIAN FUN WITH ENGLISH DAN RUMAH BACA

















Mrs. Is. a new friend always support me (nice to be friend of you dear)


DIRESMIKANNYA FUN WITH ENGLISH DAN RUMAH BACA.
Agar siar Fun With English dan Rumah Baca semakin luas, kami meresmikan program ini tanggal 23 Desember 2007, Fun With English dan Rumah Baca diresmikan oleh Bp. Drs. Bambang Sugiyono (Sekretaris Walikota Jakarta Pusat) mewakili Gubernur DKI Jakarta dan Bp. Drs. H.Idris Priyatna (Camat Tanah Abang). Acara ini juga dihadiri oleh Lurah Bendungan Hilir dan Lurah Karet Tengsin. Seluruh wali murid dan siswa turut ambil bagian mengisi acara dalam peresmian ini.

Semoga dengan diresmikannya Fun With English dan Rumah Baca siarnya akan semakin menggema dan semakin banyak juga pihak – pihak yang ingin membantu dan bergabung dalam mengembangkan Fun With English dan Rumah Baca karena masih banyak anak – anak diluar sana (yang kurang mampu) memerlukan bantuan kita semua.

WHEN BRI CALLED










Honey…..kamu bisa pulang gak? My hubby call ketika aku lagi di kantor. Kenapa? Bp. Radjak dari PKBL BRI Pusat telepon, hari ini mau shooting untuk laporan ke Boss nya bahwa bantuan yang mereka berikan ke kita kan sudah terealisasi. Hasil dari bantuan itu mau mereka laporkan, ya kamu harus pulang untuk diwawancarai. Anak – anak yang les udah saya panggil untuk berkumpul. Sampai di rumah ku lihat anak – anak sudah siap menyambut kedatangan team PKBL BRI. Mereka ramai dan riuh asyik bercanda di Rumah Baca. Kedatangan Team PKBL BRI di sambut dengan marawis anak – anak Fun With English. Namanya juga anak – anak, ya gitu deh....repot kadang mengaturnya. Tapi dengan sikap tegasku mereka mau juga diajak kerjasama dalam shooting BRI ini. Ketika sesi wawancara dengan anak – anak....dengan polosnya mereka bilang lebih senang buku cerita pastinya dari pada baca buku pelajaran. Glek..jlek...hua...haa...haaa...ha..ha..haa... Sang cameraman ampe senyum – senyum. Ya wes ini shooting kan ala kadarnya gak pake setting – settingan. Alami deh...gak ada yang muna, apa adanya.
A thousand thanks to BRI and PKBL Team yang sudah membantu Fun With English dan Rumah Baca. Sehingga kami mempunyai tempat yang layak untuk belajar dan membaca, semoga amal dan bantuan Bapak – bapak yang terhormat mendapat limpahan rejeki dan pahala yang berlipat ganda. Amin.

MENGAPA AKU BERBAGI ?

MENGAPA AKU BERBAGI ? (Tentang Pengajar)
”Senang Bahasa Inggris” Berawal saat aku duduk dikelas 3 SDI AL ABRAR sekitar tahun 1982, ada beberapa teman sekolahku yang selalu membicarakan kegiatan mereka diwaktu luang dengan mengikuti kursus Bahasa Inggris. Dengan gaya bicara mereka yang mungkin saja mereka pikir sudah jago dan keren. Aku hanya mendengarkan saja tanpa mengerti arti pembicaraan mereka. Aku begitu terpesona melihat teman-temanku berbicara dalam Bahasa Inggris dengan gaya yang kebarat-baratan. Keesokan harinya aku bertanya kepada mereka dimana mereka belajar Bahasa Inggris. Mereka memberikan alamat tempat mereka kursus. Sepulang sekolah, aku yang begitu penasaran dengan Bahasa Inggris langsung saja merengek kepada Ibuku untuk ikut kursus Bahasa Inggris dan Ibuku menyetujuinya dengan pesan bahwa kita tidak punya uang banyak untuk bayar kursus tersebut. Aku sangat paham sekali kursus Bahasa Inggris pada waktu itu sangat mahal dan hanya orang – orang yang punya uang lebih saja yang bisa mengikutinya. Terlebih lagi di Sekolah Dasar, Bahasa Inggris memang belum diajarkan.
Mulailah esok harinya aku datang ke tempat kursus tersebut sendiri tanpa diantar Ibuku karena aku sudah tahu jalan kesana. Sesampai disana banyak anak – anak seusiaku yang antri menunggu kursus dimulai. Di depan rumah besar itu kulihat papan nama Kursus Bahasa Inggris ”EVITA” langsung saja aku diperkenalkan oleh temanku kepada guru Bahasa Inggris mereka.
”Mrs. Harsoyo, what is your name”? “Nila Sari, Saya ingin ikut belajar Bahasa Inggris Mrs, berapa bayarnya”? “Belajar dulu, nanti saja tanya biayanya”.
Setelah mengikuti kursus aku kembali bertanya ,
”Mrs, berapa bayar kursusnya”? (sambil tersenyum) ”Lima ribu lima ratus rupiah”
“Tapi saya tidak bisa membayar sebanyak itu Mrs, kata ibu saya gak punya uang”.
“Berapa kamu sanggup membayar”? “Dua ribu limaratus aja, Mrs”.
”Baiklah kalau kamu sanggup segitu, tapi ingat jangan bilang kepada yang lain, kamu harus rajin belajar jangan pernah bolos ya”.
Sejak itu dimulailah aku belajar Bahasa Inggris dengan rajin tanpa pernah membolos kecuali aku sakit dan itu berlangsung selama tiga tahun. Aku sendiri heran mengapa aku bisa dengan polos dan tegas tanpa rasa takut berani menawar harga kursus yang jelas – jelas sudah harga mati tidak bisa ditawar – tawar lagi. (Inilah kemudahan pertama yang aku dapatkan dan tidak pernah aku lupakan).
Tahun 1987 aku sudah duduk dibangku SMP, kembali melanjutkan kursus yang sempat terhenti karena pindah rumah.
”Mrs, maaf saya mau ikut kursus lagi, waktu itu saya berhenti karena pindah rumah terus gak punya uang lagi untuk bayar kursusnya”.
”Ndak apa – apa, yang penting kamu harus rajin kursusnya, jangan malas ya”?
”Tapi berapa sekarang bayarnya Mrs, kata ibu saya jangan mahal – mahal ya?”
”Sembilan ribu limaratus rupiah”.
(Sekali lagi aku menawar dengan cukup berani, karena sudah SMP) ”Kata Ibu saya empat ribu aja ya Mrs”?
(Dengan senyum malaikat, begitu aku menyebutnya karena kemurahan hati beliau) ”Ya.. sudah, tapi ingat jangan bilang kepada yang lain”.
Pembicaraan tersebut dilakukan dalam Bahasa Inggris karena aku sudah mulai mengerti sedikit – sedikit. (Inilah kemudahan kedua yang aku dapatkan).

HOBI MEMBACA
Semasa Sekolah Dasar teman- temanku kebanyakan dari keluarga yang cukup berada, itu aku tahu karena pekerjaan orang tua mereka ada yang anggota DPR, Jaksa, Pengusaha atau pedagang yang memang sudah mapan kehidupannya. Aku sendiri hanyalah anak seorang supir yang kehidupannya bisa dibilang pas – pasan. Tetapi teman-temanku sangat baik sekali dan aku tidak pernah merasa minder dengan keadaanku sendiri. Sejak kecil hobi yang aku suka adalah membaca buku – buku cerita, terutama buku cerita anak – anak karya penulis – penulis asing seperti Seri Lima Sekawan, Si Badung, Little House On The Prairie dan masih banyak lagi. Semua buku – buku tersebut aku pinjam dari temanku jika mereka sudah selesai membacanya. Sekali lagi mana mungkin aku dapat membeli buku – buku cerita setebal itu, yang tentu saja harganya tidak bisa dibilang murah. (Inilah kemudahan ketiga yang aku dapatkan)

Ketika duduk dikelas 1 SMP, aku sudah memberanikan diri mendaftar menjadi anggota British Council Library (atas saran ”A woman with an angel’s smile”).
Anehnya (sampai sekarang aku masih heran) aku sangat menyukai buku – buku sastra baik itu sastra Indonesia maupun Inggris. Aku benar – benar tertarik sekali dengan maha karya pengarang terkenal Inggris William Shakespeare (1564-1616) seperti Merchant of Venice (I’m so eager to read this book) Macbeth, Romeo and Juliet, Antony and Cleopatra dan lain-lain. Waktu itu aku benar – benar paham sekali bagaimana kehidupan Shakespeare dari buku – buku (sekarang sepertinya hampIr lupa deh, habis udah lama banget gak pegang buku Literature lagi). Hobi membaca buku ini tentu saja masih berlanjut hingga kini. Satu lagi aku sangat suka membaca puisi dan banyak mengikuti berbagai macam lomba dari SD hingga SMA.

BUKAN LULUSAN UNIVERSITAS.
Hingga kelas 1 SMA aku masih mengikuti kursus dengan Mrs. SR. Harsoyo. Setelah lulus SMA aku tidak melanjutkan sekolah, tentu saja dikarenakan masalah biaya yang tidak mencukupi karena keadaan ekonomi yang pas - pasan. Mulailah aku mencari pekerjaan sampai aku bisa diterima di salah satu Dept.Store ternama di Jakarta dengan menjalani test Bahasa Inggris dengan mudah aku jalani. (Kemudahan keempat yang aku dapatkan)
Pekerjaanku waktu itu sebagai pramuniaga aku jalani selama setahun, dan karena Bahasa Inggris jugalah aku dipromosikan oleh Supervisor menjadi Staff Informasi dan Administrasi yang aku jalani selama tiga tahun. Dengan gaji yang harus dibagi – bagi (untuk membantu orang tuaku) aku menambah pengetahuanku dengan kursus Komputer dan melanjutkan Kursus Bahasa Inggris di LIA S. Parman waktu itu.

IMPLEMENTASI DARI BELAJAR BAHASA INGGRIS.
Pada waktu itu, kurikulum pelajaran Bahasa Inggris baru diajarkan di SMP. Ketika pelajaran tersebut berlangsung tiba giliranku untuk memperkenalkan diri dan menyebutkan nama benda –benda yang ada di dalam kelas. Tentu saja hal tersebut dapat aku lakukan dengan mudahnya sehingga guru bahasa Inggris tersebut terkejut dan bertanya apakah aku mengikuti kursus Bahasa Inggris sebelumnya. Aku tentu saja menceritakan yang sesungguhnya, dan dimulailah perhatian yang lebih aku dapatkan dari guru tersebut. Seperti ketika ada pertanyaan yang tidak dapat dijawab teman kelasku, kepada akulah pertanyaan itu dilemparkan dan aku dapat menjawab dengan baik dan benar (terima kasih Tuhan dan ini tidak membuatku sombong).
Karena senangnya dengan Bahasa Inggris, pernah aku mendapat angka merah untuk mata pelajaran matematika yang pada saat itu menjadi momok pelajaran yang menakutkan dan tidak pernah disenangi oleh aku dan teman – teman. Tapi untuk pelajaran Bahasa Inggris aku boleh berbangga hati (tetapi aku bukan seorang Inggris minded). Hingga akhir SMA aku pernah mendapatkan nilai rapor Bahasa Inggris mencapai angka 9 (highly appreciated to a woman with an angel’s smile).

Aku juga mendapatkan kesempatan penawaran pindah kerja oleh asisten HRD untuk bekerja yang jelas – jelas tidak aku kuasai sebelumnya, yaitu bekerja di salah satu perusahaan Kontraktor, konsultan Teknik dan Analisa Dampak Lingkungan hanya berbekal ijasah SMA, Kursus Bahasa Inggris dan komputer. Karena perusahaan dimana aku bekerja sering bekerja sama dengan kontraktor asing, maka bertambah pulalah pengetahuanku dalam segala hal dan aku memang benar – benar bekerja sambil belajar hingga sekarangpun. (Kemudahan kelima yang aku dapatkan)

JAWABAN MENGAPA AKU BERBAGI.
Kemudahan – kemudahan yang aku dapatkan dalam hal belajar Bahasa Inggris inilah yang membuatku mau membantu sesama, karena begitu besar kasih sayang Tuhan yang aku dapatkan melalui tangan – tangan ajaibNya. Walaupun aku bukanlah seorang yang fasih sekali berkomunikasi dalam bahasa Inggris (hanya mengetahui dasar – dasarnya saja) dengan keterbatasan kemampuan maka mulailah aku mengajar Bahasa Inggris secara gratis untuk anak – anak terutama yang tidak mampu, karena aku sendiri tinggal dan bergaul dengan kalangan tersebut dan juga dapat merasakan bagaimana kehidupan dengan ekonomi yang sulit seperti sekarang ini. (Aku selalu berdoa semoga Allah terus menerus memberikan kemudahan rejeki dan ketetapan hati agar aku dapat terus membantu sesama).

Jika kamu ingin membantu, bantulah apa yang kamu bisa bantu, membantu tidak harus dengan memberi uang bukan? Berbagi ilmu bukankah itu juga membantu? Kata – kata itulah yang membuatku bertekad untuk terus membantu sesama, walaupun dengan keadaan ekonomiku sendiri yang tidak bisa dikatakan berlebih!! Untuk biaya operasional kegiatan ini saja aku jualan es susu dirumah, dari keuntungan yang tidak seberapa ini ditambah gaji bulanan yang aku sisihkan setiap bulannya aku gunakan untuk biaya photocopy dan membeli peralatan tulis menulis juga untuk membeli hadiah – hadiah yang akan diberikan kepada siswa yang berprestasi setiap enam bulan.

MEMBENTUK FUN WITH ENGLISH & RUMAH BACA
Agar proses belajar dan mengajar Bahasa Inggris Gratis lebih terarah dan mudah – mudahan mencapai hasil yang maksimal (paling tidak kegiatan ini dapat membantu siswa dalam belajar Bahasa Inggris pada pendidikan formal) aku membentuk suatu wadah dimana nantinya akan menjadi tempat bagi siapa saja yang memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk dapat berkreasi, berjuang , memberikan perhatian dan membantu sesama dalam kegiatan pengajaran Bahasa Inggris, aku mendirikan Fun With English dan Rumah Baca.(baca profile Fun With English dan Rumah Baca)

DIRESMIKANNYA FUN WITH ENGLISH DAN RUMAH BACA.
Tanggal 23 Desember 2007, Fun With English dan Rumah Baca diresmikan oleh
Bp. Drs. Bambang Sugiyono (Sekretaris Walikota Jakarta Pusat) mewakili Gubernur DKI Jakarta dan Bp. Drs. H.Idris Priyatna (Camat Tanah Abang). Acara ini juga dihadiri oleh Lurah Bendungan Hilir dan Lurah Karet Tengsin. Seluruh wali murid dan siswa turut ambil bagian mengisi acara dalam peresmian ini.
Semoga dengan diresmikannya Fun With English dan Rumah Baca siarnya akan semakin menggema dan semakin banyak juga pihak – pihak yang ingin membantu dan bergabung dalam mengembangkan Fun With English dan Rumah Baca karena masih banyak anak – anak diluar sana (yang kurang mampu) memerlukan bantuan kita semua.

PENUTUP.
Perjalanan dan perjuangan panjang untuk mencapai semua ini, merasa puas? Bukan kepuasan yang aku cari. Aku tidak pernah mencari apa – apa dari semua yang telah kulakukan selama ini. Kebahagian yang aku rasakan adalah ketika ada seorang anak yang sudah tertanam didirinya untuk mencintai buku dan belajar Bahasa Inggris dengan mengatakan kepadaku ”Kalau libur jangan terlalu lama Mrs? Lebih baik belajar Bahasa Inggris daripada libur terus”!
Tuhan jadikan diriku berguna, karena dihati ini cuma ada satu kata ”Berbagi Untuk Sesama”.

4.21.2008

LATAR BELAKANG RUMAH BACA

Fun With English & Rumah Baca setelah mendapat bantuan dari BRI

Ruang tunggu bagi ibu-ibu dan Bapak-bapak yang mengantar anak-anaknya belajar Bahasa Inggris Gratis di Fun With English.

LATAR BELAKANG.

Awal pendirian dari “Rumah Baca” (Pustaka Baca) ini juga dengan ketidak sengajaan. Bermula dari anak – anak yang akan mengikuti Belajar Bahasa Inggris Gratis menunggu giliran jam berikutnya. Mereka hanya duduk – duduk dan bercanda hingga kadang mengganggu kelas yang sedang belajar.
Agar waktu anak – anak tersebut tidak terbuang percuma dan keinginan kami sebagai pengelola agar minat baca anak – anak tersebut tumbuh sejak dini, maka bermodal koleksi buku pribadi yang ada kami menggelar Pustaka Baca Gratis untuk anak – anak tersebut ataupun orang tua / pengantar yang menunggu anak-anaknya belajar Bahasa Inggris.

”RUMAH BACA”
“WHERE NEED OF READING BEGINS”.
Mengapa “RUMAH BACA” ? nama ini kami ambil untuk mengingatkan kepada siapa saja untuk mencintai rumah dan mencintai buku. Bukankah sebelum kita mengenal bangku sekolah kita belajar membaca dan mengenal buku dari orang tua kita dan itu dilakukan tentu saja di rumah. Buku merupakan jendela ilmu. Dari bukulah banyak manfaat yang kita dapatkan dan berguna bagi kita. Jadi Rumah Baca, dimana keinginan untuk membaca itu dimulai, begitulah kira – kira pesan yang disampaikan kepada siapa saja yang mencintai rumah dan buku. Dan buku juga merupakan guru yang luar biasa sabarnya bagi siapa saja yang membaca dan mencintainya.
Mengapa anak – anak ? Minat membaca memang harus dilakukan sejak usia dini. Jika ini dilakukan terus menerus tentu saja dampaknya akan terlihat dikemudian hari. Apabila membaca buku sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita tentu tidak ada lagi kendala – kendala kita dalam mengkampanyekan ”Buku Jendela Ilmu”.

WAKTU MEMBACA DI “RUMAH BACA”.
Rumah Baca di buka setiap hari mulai jam 09.00 – 21.00 WIB. Kadang bisa saja anak – anak atau yang tidak selesai membaca tetapi jika waktunya sudah habis, mereka akan meminjam buku tersebut dan membawanya ke rumah dan dikembalikan setelah mereka selesai membacanya. Kini Rumah Baca makin sering dikunjungi tidak saja anak – anak tetapi segala usia sudah masuk kedalamnya. Dan ini merupakan perkermbangan yang sangat menggembirakan.

KOLEKSI BUKU RUMAH BACA.
Koleksi buku – buku di Rumah Baca terdiri dari :
1. Buku cerita anak – anak (Komik, Berseri, Dongeng, Majalah Anak –anak).
2. Buku cerita / novel remaja / sastra. (Literature)
3. Majalah Wanita, Buku Resep Masakan, Tabloid Wanita.
4. Buku Ekonomi, Agama, Komputer, Design Interior dll.
Jumlah koleksi buku ”Rumah Baca” memang masih sedikit sekali. Sebagian koleksi Rumah Baca ini memang milik pribadi dan ada pula beberapa bantuan dari pihak lain. Terlebih untuk saat ini kami masih mempunyai kendala terutama pengadaan buku – buku Bahasa Inggris, baik buku pelajaran sekolah ataupun buku cerita – cerita pendek dalam bahasa Inggris.

KEBERADAAN FUN WITH ENGLISH DAN RUMAH BACA.
Guna menunjang kelangsungan dari program Fun With English dan Rumah Baca, kami mengharapkan sekali bantuan berbagai pihak untuk mendukung kegiatan ini terutama bantuan buku – buku Bahasa Inggris, buku cerita anak – anak, Majalah Wanita, resep masakan dan makanan atapun buku pelajaran sekolah yang akan besar sekali manfaatnya bagi kita semua.
Sarana dan Prasarana memang sangat diperlukan sekali oleh Fun With English dan Rumah Baca”. Sekarang ini hanya menempati salah satu tanah kosong penduduk yang disekelilingnya dipagari bambu dan ditanami berbagai macam bunga.
Rumah Baca hanya menggelar koleksi buku – bukunya di tanah yang dialasi dengan terpal plastik. Yang menjadi kendala adalah jika hari mulai siang dan terik, anak – anak yang sedang membaca akan merasakan kepanasan karena tidak adanya penutup / atapnya.
Hal – hal seperti ini yang tentu saja memerlukan bantuan berbagai pihak agar program – program sosial yang dijalankan berjalan lancar.

BANTUAN UNTUK “FUN WITH ENGLISH & “RUMAH BACA”.
Berbagai usaha kami lakukan untuk mencari dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak guna kelangsungan program ini (karena dana pribadi yang kami sisihkan dari gaji bulanan tidak memadai lagi untuk menunjang kegiatan – kegiatan kedepan). Mulai dari instansi pemerintah, pemda DKI ataupun dari pihak swasta telah kami lakukan. Dari sejumlah proposal yang kami sebarkan, ternyata salah satu institusi keuangan pemerintah berminat pada program kami ini. Setelah melakukan survey ke lokasi, Bank Rakyat Indonesia melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) memberikan bantuan berupa sarana (PKBL BRI membantu membuatkan atap dan lantai keramik) untuk kelangsungan program Fun With English dan Rumah Baca. Bantuan juga kami dapatkan dari pemilik lahan tidur yang mengijinkan kami menempati lahannya untuk program ini.
Kini Fun With English dan Rumah Baca telah mempunyai tempat belajar Bahasa Inggris dan perpustakaan kecil yang cukup sederhana. Tentu saja ini semua memberi semangat baru bagi anak – anak dikarenakan mereka akan merasa nyaman dalam belajar dan membaca di Rumah Baca. Terlebih lagi bagi kami sebagai pengajar dan pengelola, inilah merupakan jawaban dari setiap doa dan usaha kami dalam menjalankan kegiatan sosial ini, dan semua ini kami lakukan dengan tulus dan ikhlas berbagi untuk sesama. Semoga dengan menempati rumah barunya, Fun With English dan Rumah Baca dapat terus membantu anak – anak terutama yang kurang mampu untuk terus belajar Bahasa Inggris secara gratis.

BANTUAN YANG KAMI PERLUKAN.
Kendala itu memang pasti ada dalam setiap kehidupan manusia, tidak terkecuali dengan Fun With English dan Rumah Baca. Yang benar – benar kami butuhkan sekarang adalah bantuan buku –buku cerita anak – anak terutama dalam Bahasa Inggris ataupun buku lainnya seperti masalah orang tua dalam mendidik anak-anaknya, buku pengembangan diri, buku – buku resep masakan yang memang sangat digemari oleh ibu – ibu didaerah kami ataupun buku – buku yang dapat menambah pengetahuan lebih bila kita membacanya. Biaya Operasional juga masih menjadi kendala bagi kelangsungan program ini. Rumah Baca masih sangat memerlukan bantuan berupa ide- ide kreatif yang membangun demi kelangsungan program dan kegiatan yang kami jalankan.

UCAPAN TERIMA KASIH.
Kesuksesan program ini tak lepas dari peran serta baik pihak ekstern (sponsor) maupun kontribusi dan partisipasi aktif masyarakat setempat. Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada seluruh pihak – pihak yang telah membantu kami dalam kegiatan ini.
1. Bank Rakyat Indonesia ( PKBL BRI)
2. Bp. Bamunas Boediman MBA (pemilik lahan tidur)
3. MER Corporation.
4. Dewan Kelurahan Bendungan Hilir.
5. Bp. Rudjono Nirjana (PT.Indo Mobil Niaga Int’l)
6. Bp. Drs. Bambang Sugiyono (Sekretaris Walikota Jakarta Pusat)
7. Bp. Drs. H. Idris Priyatna. (Camat Tanah Abang).
8. Bp. Lurah Karet Tengsin dan Bp. Lurah Bendungan Hilir.

Dan sejumlah pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang turut membantu kami dalam kegiatan ini.